Assalamualaikum,
Saya yang kala itu ke Makassar dengan suasana hati yang
hancur, dan dengan mendapatkan kabar buruk itu saya hanya punya waktu 30 menit
untuk siap packing, jadi semampunya saya berfikir untuk apa yang saya akan bawa
ke Makassar utamanya kebutuhan anak-anak.
Kala itu hari senin pagi rutinitas domestic yang baru hamper
selese, anak-anak yang sementara lagi mengeksplor kegiatan rutinnya, pada saat
itu kita lagi sementara membuat pasir buatan, yng kondisi dapur masih
berantakan, cucian piring yang menumpuk, anak-anak yang sudah makan menciptakan
suasana meja makan yang tidak mengenakkan untuk dilihat, jika zaf sudah rapi
jika makan, beda hal dengan ruby yang masih belajar makan sendiri, itupun aku belum
sempat beberes, biasanya jika anak-anak mandi barengan, saya punya waktu
beberapa menit untuk menyelesaikan urusan domestic minimal saya bisa menyapu
dulu sebelum anak-anak melakukan aktifitas, dan hari itu anak-anak tidak mandi
berbarengan, zaf yang mau mandi duluan, setelah itu zaf selese, baru ruby, ruby
yang mandi, zafpun memulai aktifitas, jangan heran ketika saya selese
memandikan ruby, rumah itu seperti kapal pecah, karena zaf eksplor untuk buat
pasir berantakan banget wkwkkwkw baru keluar dari kamar mandi, ayahnya zafpun dating
dengan berita sangat tidak mengenakkan.
Sampai ke Makassar dan membuka koper baru sadar apa yang aku
bawa itu konyolllll :(
Pakaian sebenarnya saya gak ambil pusing, setidaknya biarpun
gak ada yang beres masih ada yang bisa dipake, tapi peralatan ‘tempur’
anak-anak seperti buku-buku dan mainan lainnya yang bisa dibawa itu semua hanya
sedikit da nada yang gak seragam, udah gak bisa ke pake saya juga bawa hahahah
Jadi untuk menciptakan minimal suasana baca buku itu
kebanyakan buku SD sepupu-sepupu zaf karena zafpun suka baca dan mengerjakan
worksheetnya. Termasuk melanjutkan tugas hari kedua ini saya masih seputar buku, karena intinya saya bermain dan menciptakan tantangan tiap hari di materi 7 ini saya bermain secara natural saya mengikuti kegiatan anak-anak dengan keterbatasan karena menciptakan peraturan dan suasana yang bukan rumah kita bukan mustahil tapi terlebih sadar diri hehehe
Yang seperti hari pertama yang saya katakan bahwa zaf itu sangat candu dengan buku, sampai dia berusaha tau apa yang bisa dia lakukan untuk mengetahui isi dari buku yang dia dapati, adalah dengan membacanya. Karena dia sudah bisa membaca diapun kadang membacakan adiknya dan sangat persis dengan gaya saya yang biasa saya menyampaikan ke zaf, hehehe, sangat meniru.
Baca juga tentang tugas hari 1 materi ke 7 kelas Bunda Sayang IP : Candu Buku
Tapi surga banget jika lihat pemandangan seperti ini, ketika ruby yang membalas dengan bahasan tidak nyambung dan zaf meluruskan, bahwa bukan demikian yang dia maksud tapi zafnya tidak marah malah tetap membacakannya, disini saya lihat bahwa dia mahir membaca maka sepantasnya dia berbagi kesenangan dia dengan buku bersama adiknya, satu yang saya ambil dari pengalaman dia membacakan buku untuk adiknya adalah zaf sudah bisa produktif, mampu memanfaatkan potensi sumber daya yang ada pada dirinya sehingga bermanfaat bukan hanya untuk dirinya tapi lingkungan sekitarnya, biarpun baru adiknya dan membuat bubunnya bangga dengannya, seorang anak lelaki sholeh yang sampai sekarang saya masih berjuang agar kegiatan lainpun juga berbinar minimal memiliki rasa ingin tahu. :))
#semuanakadalahbintang
#kelasbundasayang
#Institutibuprofesional
Lubnah Lukman
Post Comment
Posting Komentar